Langsung ke konten utama

Sejarah perkeretaapian Indonesia

Sejarah kereta api di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambil alihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 --kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia.
Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950.
Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air.
Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991.
Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998. Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.

sumber :  https://heritage.kai.id/page/sejarah-perkeretapian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Xiaomi Redmi 5 Plus: Redmi Paling Gaul

Lagi dan lagi, Xiaomi belum mau berhenti mengacaukan harga pasar smartphone lewat perangkat murahnya. Diakhir tahun 2017 lalu saja, ada dua keluarga baru Redmi dengan layar 18:9. Apalagi kalau bukan Redmi 5 dan Redmi 5 Plus. Sayangnya saat video ini dibuat, kedua smartphone ini hanya dijual di Cina saja. Untungnya kami masih bisa mendapatkan unitnya via e-commerce lokal untuk di-review. Daripada lama-lama, langsung cekidot review-nya! Desain Desain adalah bagian yang ditonjolkan dari Redmi 5 Plus. Bagian layarnya kekinian dengan dimensi 5,99 inci, permukaan 2,5D, aspek rasio 18:9, serta resolusi Full HD+ 2.160 x 1.080 piksel. Kalau umumnya border layar smartphone bersudut lancip, di Redmi 5 Plus Xiaomi membuatnya border tersebut agak melengkung di setiap sudut. Praktis layar dengan panel IPS ini jadi makin terlihat lebih luas. Sebagian besar bodi Redmi 5 Plus dibuat dengan bahan metal. Jadi kalau menggunakan tanpa casing, bisa jadi kita harus seri

Spesifikasi CC 206

sumber :  https://kereta-api.info/spesifikasi-lokomotif-cc206-lokomotif-diesel-elektrik-terbaru-pt-kai-6105.htm Lokomotif CC206 merupakan lokomotif diesel elektrik milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang dibuat oleh General Electric Transportation asal Amerika Serikat. Lokomotif dengan nomor model GE CM20EMP tersebut diperuntukkan membawa angkutan barang maupun penumpang di Pulau Jawa  dan mulai didatangkan ke Sumatera Selatan pada tahun 2016. Lokomotif ini sendiri pertama kali dipesan PT KAI pada tahun 2012 sebanyak 100 unit tanpa boogie. Boogie untuk lokomotif ini dirakit oleh PT Barata Indonesia (Persero). Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, lokomotif-lokomotif tersebut dibawa ke Bala Yasa Yogyakarta untuk pemasangan boogie sebelum dioperasikan setahun sesudahnya. Pada tahun 2015, PT KAI kembali mendatangkan 50 unit lokomotif CC206, dengan rincian 30 unit turun di Pelabuhan Tanjung Priok dan 20 unit lainnya diturunkan di Pelabuhan Panjang pada tahun 2016. Dengan t

Spesifikasi SCANIA K410IB

Sebagai bahan referensi perusahaan otobus yang menggunakan chassis kelas premium triple axle dimana chassis ini memiliki tenaga yang besar dan didukung dengan teknologi terbaru opticruise. Nah untuk lebih detail mengenai spesifikasi dan harga Scania K410IB silahkan simak data-data berikut:  Keunggulan : Mesin yang lebih efisien Aman dan pengereman yang lebih bertenaga Nyaman dengan suspensi udara ( Air Suspension ) Layar Display 6,5 ” untuk driver Cocok untuk bus dengan panjang 13,5 meter Teknologi: Retarder Opticruise (Transmisi otomatis) Torsi dan power Scania K410IB CAPACITY AND WEIGHTS Front axle load (max) : 7500 Kg Rear axle load (max) : 17500 kg Gross vehicle weight : 25000 kg ENGINE 13 Litre DC13 107 K01 EURO 3 4 Stroke 6- cylinder in-line, 4 valves per cylinder, turbo charged, intercooled, Scania PDE Injection (separate electromagnetically controlled unit injectors) and air cleaner. Meximum output 306kW (410 hp) @ 1900 r/min M